Laman

Thursday, April 24, 2014

APEKSI Bahas Program Kerja

MAGELANG—Sebanyak 25 wali kota seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) akan berkumpul di Kota Magelang mulai hari ini (23/4) di Hotel Puri Asri Kota Magelang.
Mereka akan menggelar Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III tahun 2014. Agenda dalam acara ini yakni pemilihan pengurus dan penyusunan program kerja Apeksi Komwil III tahun 2014-2017.
”Selain itu juga sebagai media silaturahmi antaranggota Apeksi serta tukar pengalaman penyelenggaraa pemerintah daerah di antara anggota,” kata Kabag Humas Protokol dan Santel Pemkot Magelang, Sutomo Hariyanto, kemarin. Ada 25 peserta muskomwil yaitu wali kota beserta istri dan pejabat pendamping. Rencananya kegiatan ini akan dibuka oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu malam (23/4) di Pendopo Pengabdian.
Sutomo menerangkan peserta acara tersebut berasal dari 25 wilayah kota di Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Antara lain, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Serang, Cilegon, Jogjakarta, Ban­dung, Sukabumi, Bogor, Depok, Tasikmalaya, Banjar, Bekasi, Cirebon, Semarang, Salatiga, Magelang, Pekalongan, Tegal, Surakarta dan Tangerang Selatan.
”Ini kebanggaan dan kehor­matan bagi kami, Kota Magelang yang kecil ini bisa jadi tuan ru­mah musyawarah Apeksi Komwil III,” ujarnya. Lebih lanjut, salah satu rangkaian acaranya yakni kegiatan city tour mengelilingi sejumlah tempat di Kota Magelang, pada Kamis (24/4) siang.
Pada kesempatan itu seluruh pimpinan dan perwakilan kota akan diajak keliling dengan rute mengunjungi Museum Jend Sudirman, RSJ Dr Soejono, dilanjutkan ke kawasan Sidotopo. Lokasi ini dikonsep sebagai pusat pengembangan investasi dan rencana juga untuk kampus Universitas Tidar.
Selanjutnya rombongan me­nuju kompleks Rindam IV Diponegoro, Museum Bumi Putera, keliling Alun-Alun Kota Magelang, kantor wali kota, serta Museum Abdul Jalil di kompleks Akademi Militer. ”Di hari terakhir juga ada city tour. Peserta akan diajak belanja oleh-oleh khas Kota Magelang di sejumlah tempat,” tuturnya. (vie/lis)

Airin menjadi pusat perhatian di Muskomwil lll APEKSI Magelang


MAGELANG - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjadi tokoh yang paling bikin penasaran dalam pembukaan Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2014, di Pendopo rumah dinas Wali Kota Magelang, Rabu (23/4/2014) malam.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kepala daerah itu memang paling sering wira-wiri di layar kaca.

"Oh, itu ibu Airin, ungkap salah seorang staf Humas di Pemkot Magelang yang mengaku penasaran ingin melihat sosok Airin, yang kerap terlihat diburu media lantaran berstatus istri Tubagus Chaery Wardana alias Wawan, tahanan KPK atas kasus pencucian uang dan sengketa Pilkada Lebak, Banten.

"Penasaran sama Ibu Airin, dia kan istrinya Wawan yang korupsi itu, yang mobilnya banyak dan bagus-bagus," ujarnya.

Tak heran jika ke Airin paling sering jadi objek foto dan pembicaraan, dari petugas keamanan, staf rumah dinas Wali Kota, sampai MC acara pembukaan acara tiga tahunan itu.

"Terimakasih Ibu Airin, ternyata aslinya lebih cantik, biasanya kita cuma melihat Ibu Airin di televisi," ujar MC sesaat setelah Airin turun podium untuk memberi sambutan sebagai Plt Ketua APEKSI.

Komentar MC itu pun disambut tawa para peserta. Sedangkan Airin hanya tersenyum menanggapinya.

Pada Muskomwil III APEKSI tahun 2014 ini Pemerintah Kota Magelang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara, pada 23-25 April 2014. Agenda yang digelar di Hotel Puri Asri Kota Magelang itu akan memilih kepengurusan dan penyusunan program kerja APEKSI Komwil III tahun 2014-2017.

Setidaknya 25 kepala daerah di Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah hadir dalam kegiatan ini. Mereka juga akan melakukan kunjungan ke berbagai tempat bersejarah dan tempat wisata di Kota Magelang.



Sunday, April 20, 2014

Tradisi grebeg gethuk kota magelang

MAGELANG, catatandwiaji.blogspot.com/ - Prosesi Grebeg Gethuk merupakan  sebuah tradisi Masyarakat Magelang yang unik dan tidak ada di daerah lain. Tradisi yang menyedot perhatian ribuan warga ini menghadirkan gethuk, yaitu makanan berbahan singkong yang merupakan khas Kota Magelang.

Tahun ini, tradisi itu kembali diadakan oleh Pemerintah Kota Magelang sebagai puncak peringatan Hari Jadi ke-1108 Kota Magelang. Sama dengan tahun sebelumnya, kegiatan itu juga diadakan di Alun-alun Magelang, Minggu (20/4/2014).

Dua buah gunungan yang terbuat dari 1108 buah gethuk diperebutkan ribuan warga. Satu gunungan berbentuk lancip merupakan simbol jaler (laki-laki) dan satu lagi berbentuk bulat, simbol setri (perempuan).

Selain gunungan gethuk, setidaknya ada 17 gunungan yang terbuat dari palawija dan sayur-mayur juga diperebutkan warga.

“Sebanyak 17 gunungan palawija itu merupakan hasil karya dari 17 kelurahan yang ada di Kota Magelang. Sebelum digrebeg, mereka mengarak gunungan itu di hadapan masyarakat dan wali kota yang kemudian dinilai oleh dewan juri,” jelas Hartoko, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Kota Magelang, di sela-sela kegiatan.

Namun sebelum digrebeg, prosesi dibuka terlebih dahulu dengan arak-arakan rombongan Wali Kota Magelang, Sigit Widyonimdito, beserta segenap jajarannya dari Masjid Agung Kota Magelang menuju panggung kehormatan di sisi selatan Alun-alun yang berjarak sekitar 300 meter.

Rombongan Wali Kota yang tampak mengenakan pakaian adat jawa lengkap itu kemudian duduk di panggung kehormatan. Selanjutnya, Tari Rampak Buto, Pandhita, dan 9 penari sesaji menjadi sajian awal prosesi sakral tersebut.

Tarian yang melibatkan 100 orang itu bercerita tentang peperangan antara para Pandhita yang berhasil menaklukan buto-buto yang berniat jahat. Prosesi dilanjutkan dengan upacara Jawa, dimana seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat Jawa, termasuk aba-aba dan sambutan inspektur upacara pun menggunakan bahasa Jawa.

Pada kesempatan itu pula, masyarakat disuguhi tarian tradisional kolosal bernama "Ngrembakane Budoyo". Tarian yang dipentaskan oleh lebih dari 100 orang tersebut merupakan kolaborasi dari empat jenis tarian yakni tari Kunthulan, Jaranan, Gendewo dan tarian rakyat.

Di tengah tarian, Wali Kota Magelang mengumumkan pencanangan Kota Magelang sebagai kota berkesan. Seusai prosesir grebeg, kegiatan dilanjutkan dengan kirab atau karnaval di seputaran Alun-alun Kota Magelang dan jalan-jalan protokol setempat yang di mulai sekitar jam 13 WIB.