Mengikuti ajang lomba lari
tahunan Borobudur Internasional 10K merupakan kali ke dua bagi saya di tahun
2014. Segala persiapan saya lakukan jauh-jauh hari, seperti menjalani latihan,
membeli perlengkapan lari, dan melakukan pendaftaran. Menurut informasi Pada
tahun 2014, Borobudur Internasional 20K Dikemas lebih meriah sebagai rangkean
acara perayaan 200 tahun penemuan Candi Borobudur yang bertepatan pada tahun
ini. rangkaian acaraya meliputi seminar, ritual agama, sendra tari. Music jazz,
pameran, pemecahan rekor nasional, peluncuran perangko, dan lomba lari tahunan
10k ini.
Sebagai seorang Fun Runner
yang sudah beberapa kali ikut acara lomba lari untuk ajang seru-seruan, nama
Event Organizer acara Borobudur Internasional 10K ini sudah tidak asing di
telinga saya. Karena EO tersebut juga yang menangani beberapa even yang pernah
saya ikuti. Berkaca pada pengalaman event sebelumnya yang pernah mereka
tangani, saya tidak berharap banyak terhadap lomba ini.
Menurut informasi dari web resmi Borobudur Internasional 10K biaya pendaftaran bagi WNI yang ber-KTP Jateng dan Yogyakarta sebesar Rp 50.000,00 untuk WNI selain KTP Jateng/Yogyakarta dan WNA sebesar Rp 250.000,00 dan untuk para pelajar sebesar Rp 25.000,00. Total hadiah yang akan dibagikan sebesar Rp 753 juta. Pada awal pendaftaran disebutkan bahwa seluruh pelari termasuk kategori pelajar akan mendapatkan racepack dan medali finisher, namun mendekati hari H tiba-tiba ada perubahan dimana disebutkan medali finisher hanya untuk 2000 finisher pertama, dan untuk pelajar tidak berhak mendapatkan medali. Tentunya hal ini cukup menimbulkan kekecewaan bagi saya. Tapi ya sudah saya ikhlas karena Sudah lama sekali saya tidak ke Borobudur, ingin merasakan kembali lari di Borobudur bareng pak Gubernur Jateng, mencari suasana baru, dapet medali alhamdulillah, gak dapet ya udah.
Menurut informasi dari web resmi Borobudur Internasional 10K biaya pendaftaran bagi WNI yang ber-KTP Jateng dan Yogyakarta sebesar Rp 50.000,00 untuk WNI selain KTP Jateng/Yogyakarta dan WNA sebesar Rp 250.000,00 dan untuk para pelajar sebesar Rp 25.000,00. Total hadiah yang akan dibagikan sebesar Rp 753 juta. Pada awal pendaftaran disebutkan bahwa seluruh pelari termasuk kategori pelajar akan mendapatkan racepack dan medali finisher, namun mendekati hari H tiba-tiba ada perubahan dimana disebutkan medali finisher hanya untuk 2000 finisher pertama, dan untuk pelajar tidak berhak mendapatkan medali. Tentunya hal ini cukup menimbulkan kekecewaan bagi saya. Tapi ya sudah saya ikhlas karena Sudah lama sekali saya tidak ke Borobudur, ingin merasakan kembali lari di Borobudur bareng pak Gubernur Jateng, mencari suasana baru, dapet medali alhamdulillah, gak dapet ya udah.
Dari sudut pandang saya,
keseluruhan acara cukup tertip dan rapih. Pengambilan rece pack di Artos Mall
lancar jaya tanpa ada antrian. Start cukup lancar meski sedikit berdesakan
dengan para peserta lain, tapi wajar karna peserta yang mencape 15 rubu lebih
dari 21 negara. Start yang dimulain pukul 06.30 WIB oleh mentri pemuda dan
olahraga cukup pas dengan keadaan magelang yang udaranya memang sejuk, sehinga
para pelari tidak kepanasan ketika berlomba. Yang saya suka dari ajang
Borobudur Internasional 10k adalah rute yang diberikan oleng penyelenggara.
Jalur yang sangat seteril dari kendaraan, warga desa setempat yang memberikan
sipport-nya, dan Sepanjang perjalanan
banyak pemandangan menarik dan kesenian tradisional setempat yang bisa
dinikmati para peserta terlebi peserta seperti saya yang memang mengikuti lomba
lari hanya untuk seru-seruan.
Setelah
saya melalui sekitar 8 km rute yang ada, tepat di depan mata saya melihat sosok
yang tidak asing bagi para warga jawa tengah. Beliau adalah bapak ganjar
pranowo yang ikut lari bersama peserta. Saya tidak ketinggalan untuk menyapa
sebentar dan kemudian melanjutkan lari saya. Pada kilometer 9 para peserta
termasuk saya diberi gelang karet sebagai penukaran mendali di garis finish.
Alhamdulilah saya yang lari dengan catatan waktu 1 jam 30 menit masih kebagian
mendali yang keren abis.ngak terasa setelah berlari perut mulai keroncongan, mendingan
duduk-duduk sambil makan pisang yang disediakan panitia dan sembari di pijat
sama mas-mas sampai ngak terasa capenya.
Sayang
akan ketinggalan momen yang ada, saya menyudahi relaksasi dan melanjutkan
menikmati suasana sekitar acara Borobudur Internasional 10K. bertemu dangan
kawan jauh sesama fun runner, dapat kenalan baru atlit lari dari cepu, dan
dapat sering bersama atlit Indonesia ditahun 90-an adalah sebagian momen yang
saya dapatka.